Jumlah Guru hingga Penolakan Siswa Disabilitas

Pendidikan
Jakarta: Direktur Pendidikan Masyarakat dan Pendidikan Khusus (PMPK) Baharuddin menyebut pendidikan inklusif masih menemui tantangan. Saat ini, masih ada penolakan siswa disabilitas di sekolah reguler.
 
“Saat ini masih terdapat penolakan dari berbagai masyarakat terhadap keberadaan peserta didik penyandang disabilitas,” beber Baharuddin dalam Peringatan Hari Disabilitas Internasional di Jakarta, Selasa, 3 Desember 2024.
 
Selain itu, ada juga masalah keterbatasan guru. Dia menyebut tak banyak guru bisa membantu siswa disabilitas, terlebih tak semua siswa disabilitas menempuh pendidikan di Sekolah Luar Biasa (SLB).
“Masih sekitar ada 341.414 peserta didik menyandang disabilitas yang terdiri atas 162.038 peserta didik yang belajar di sekolah luar biasa, 179.376 orang yang belajar di sekolah reguler,” papar dia.
 

Baharuddin juga menekankan perlu dorongan terhadap peningkatan fungsi dan kualitas unit layanan disabilitas di bidang pendidikan. Selanjutnya, dibuat regulasi pendidikan inklusif.
 
“Hal ini untuk peningkatan, acuan agar pendidikan inklusif memperoleh dukungan termasuk dukungan dari segi anggaran baik di tingkat provinsi, kabupaten kota,” ujar dia.
 
Selain itu, perlu dorongan untuk memaksimalkan layanan pendidikan bagi peserta didik, utamanya penunjang bakat.
 
“Mari kita bersama menyelesaikan setiap tantangan yang dihadapi. Bahwa kita membutuhkan satu dan yang lain untuk mencapai pendidikan inklusif dan berkeadilan untuk setiap anak-anak Indonesia,” tutur Baharuddin.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

(REN)