50% Anak Penyandang Disabilitas Belum Mampu Mengakses Pendidikan

Pendidikan

Mensos Saifulah Yusuf (Gus Ipul). Foto: MI/Despian Nurhidayat.


Jakarta: Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) mengatakan bahwa sebanyak 50 persen anak penyandang disabilitas di Indonesia belum mampu mengakses pendidikan. Hal itu disebabkan penyelenggaraan sekolah luar biasa (SLB) tidak mudah. 

“Memang menyelenggarakan SLB itu kan enggak gampang. Sementara sekolah-sekolah kita belum semua memiliki guru yang mumpuni untuk mendidik anak-anak penyadang disabilitas. Ini kita akan kerja sama dengan Kementerian Pendidikan untuk memetakan kembali di daerah-daerah mana yang kesulitan untuk bisa mendapatkan pendidikan itu,” kata Gus Ipul saat dikutip dari Media Indonesia, Selasa, 7 Januari 2025.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) itu menambahkan, keberadaan SLB di Indonesia belum mampu memenuhi kebutuhan anak penyandang disabilitas. Baik dari segi jarak maupun jumlah SLB. 

“Kalau SLB biasanya terlalu jauh dan di tempat-tempat tertentu saja. Kemudian ada juga kita apresiasi SLB swasta. Tapi ya belum bisa mencukupi kebutuhan pendidikan bagi penyandang disabilitas,” ungkap dia.

 

Gus Ipul menegaskan pemerintah akan menyusun strategi agar akses pendidikan kepada anak penyandang disabilitas lebih terbuka lebar. Dia berharap data 50 persen anak penyandang disabilitas belum mampu mengakses sekolah dapat turun. 

“Kita akan kurangi dari 50 persen menjadi 40 persen menjadi 30 persen gitu. Ya kita mohon doa restunya,” sebut dia.

Namun demikian, pemerintah masih menunggu pengesahan data tunggal ekonomi sosial untuk mencapai hal tersebut. Data itu bakal dijadikan rujukan untuk memetakan kebutuhan bagi para penyandang disabilitas. 

“Nanti BPS kan yang merilis, setelah itu kita kasih kartu penyadang disabilitas. Nanti akan kelihatan ini untuk sekolah, ini untuk apa. Jadi multifungsi. Pokoknya sebagai identitas bahwa ini penyadang disabilitas yang harus mendapatkan perhatian serius khusus, baik oleh pemerintah maupun oleh masyarakat,” ujar dia.