Liputan6.com, Jakarta – Di tengah pesatnya kemajuan teknologi dan pendidikan di Indonesia, salah satu nama yang patut diapresiasi, yaitu Miftahul Fadli Muttaqin.
Sebagai dosen di Program Studi Teknik Informatika Universitas Pasundan (UNPAS) Bandung, Fadli tidak hanya berbagi ilmu kepada mahasiswa, tetapi juga berkomitmen untuk membantu berbagai pihak yang membutuhkan dukungan dalam menghadapi tantangan pengelolaan dan kemandirian.
Berbekal gelar sarjana dari UNPAS dan magister dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Fadli memadukan keilmuan dengan kepedulian sosial untuk menghadirkan inovasi yang memberikan dampak langsung.
Perjalanan Miftahul Fadli dalam dunia inovasi dimulai sejak 2016, ketika ia bekerja sama dengan mahasiswa dan kampus dalam sejumlah proyek penelitian. Dalam prosesnya, ia menyadari adanya masalah klasik di banyak yayasan pendidikan, yakni pengelolaan administrasi yang tidak efisien dan terkadang tidak terupdate, serta jarangnya evaluasi yang dilakukan terhadap kinerja yayasan.
Fadli pun mencetuskan ide untuk menciptakan sebuah aplikasi manajemen mutu pendidikan yang dapat diakses oleh yayasan tanpa biaya.
“Saya ingin menghadirkan teknologi yang mampu mempermudah pekerjaan mereka, dari situ muncul ide untuk menciptakan sebuah aplikasi manajemen mutu pendidikan yang dapat diakses yayasan tanpa biaya,” ungkap Fadli, dalam keterangannya, Selasa (7/1/2025).
Hingga kini, aplikasi yang dikembangkan olehnya sudah digunakan oleh 8 yayasan dan lebih dari 100 sekolah di Indonesia. Pada tahun 2019, ia menggandeng Yayasan Pendidikan Astra dan ISO 9001 untuk memastikan aplikasi yang dikembangkannya memenuhi standar mutu yang diakui secara nasional dan internasional.
Namun, inovasinya tidak berhenti pada dunia pendidikan. Dalam dua tahun terakhir, ia membawa terobosan baru dengan memanfaatkan lahan kosong milik yayasan untuk pertanian berbasis teknologi. Banyak lahan milik yayasan yang selama ini terbengkalai, kini mulai dikelola dengan pendekatan teknologi yang canggih.
“Kami memanfaatkan teknologi untuk meminimalisir kesalahan manusia dalam pengelolaan pertanian. Mulai dari penyiraman, pemupukan, hingga panen bisa dimonitor melalui aplikasi,” jelasnya.